Lebih dari 970 seniman, ilustrator, editor, dan jurnalis telah menandatangani surat terbuka yang menyerukan penghentian penggunaan ilustrasi buatan AI. Surat yang diorganisir oleh artis dan penulis Molly Crabapple dan didukung oleh sejumlah tokoh terkemuka di dunia media, berpendapat bahwa hubungan antara penulis dan seniman “berisiko punah” karena meningkatnya penggunaan alat AI. Kelompok tersebut mendesak ruang redaksi untuk memprioritaskan seni editorial yang dibuat oleh manusia, bukan mesin, dan mengakui pentingnya hak kekayaan intelektual.
Selain itu, petisi tersebut menyoroti pesatnya perkembangan karya seni yang dihasilkan AI dan dampak negatifnya terhadap berbagai aspek budaya, termasuk musik dan video game. Inisiatif tersebut telah memicu perdebatan tentang peran AI dalam seni dan potensi hilangnya kreativitas manusia. “Penerbitan media sangat memperhatikan hak kekayaan intelektual. Bisnisnya tidak akan ada tanpa menjunjung tinggi hukum dan nilai-nilai yang melindungi hak-hak tersebut. Jika ruang redaksi bertujuan untuk melawan pencurian perusahaan, mereka harus berkomitmen untuk mendukung seni editorial yang dibuat oleh orang-orang, bukan peternakan server, ”bunyi segmen surat itu.
Anda dapat bergabung dengan petisi dan membuat suara Anda didengar di sini.